Selasa, 01 Oktober 2013

                                          kicauan burung tak seindah dulu
v  kicauan burung tak seindah dulu tarian daun tak sekencang dulu hembusan laut tak setenang dulu  getaran gunung tak seseunyi dulu apakaha kalian tak berfikir begitu bodohnya kalian mengubah bumi yang begitu indah sekarang menjadi begitu tak berdaya siapa yang bertanggung jawab tanya sang bumi aku tak sanggup menampung kalian aku tak bisa melihat kalian ucap sang bumi bencana yang begitu banyak menimpaku apa yang diperbuat  anak bangsa untukku? hanya pertunjukkan yang tiada arti pertunjukkan untuk berlomba-lomba memperkaya diri pertunjukkan peperangan satu sama lain tiadakah kalian melihatku seperti ini apa yang harus kulakukan untuk  enyadarkan kalian apakah hanya berharap apakah hanya mengeluh dan apakah hanya menangis………..KARYA : ANDY MAYR





                                      Kembalilah ke taman indah
v  Dalam do'a kuukir nisan-nisan Kembalilah ke taman indah Berhiaskan berjuta bunga Berteman seribu bintang Berbekal seribu ayat yang kau lakoni selama di alam fana ini Termaafkan segala hilap Ini lah asa dan doa kami untukmu para syahidan. Tak sampai 5 hari lagi angka berganti 2005 Seiring semburat keemasan diufuk timur pertanda hari kan mulai Kau pun berteriak...Allahu Akbar...Allah Maha Besar Menangis ...menjerit...mengerang
Menghindar murka tsunami Tapi apalah daya manusia..Jiwamu pun lebur bersama air bah dan lelumpuran 150.000 lebih jiwa melayang Bibirku kering tak sanggup tuk mengeja nama-nama mu. Hatiku pilu...Nisan tak sanggup menampung jumlahmu Maka onggokan jiwa pun menyatu dalam satu kubur Gelap gulita..Kau berteriak dalam bunyi yang terdiam. Jiwa yang tersisa kini mengais tanah dan reruntuhan Mencari belahan jiwa dengan penuh harap
Meski akhirnya menjerit pilu terhadap kenyataan Yang lainnya...Mengisut-isut badannya Tuk mencari sesuap nasi Mencari selembar kain penutup aurat Yang lainnya Bisu berdiam diri Matanya merawang tanpa tujuan Yang lainnya..Yang lainnya...Ah rasanya kata-kata kini enggan berteman denganku Atau mereka sedang ikut berduka juga?
Kau tulis pesan dengan tinta darah dan tangisan Pada reruntuhan bangunan dan tanah merah Siapkan diri tuk menghadap-Nya Ajal kan menjemput tanpa berbincang terlebih dahulu Agar syahid dan kemenangan sebagai hasil.
Kau ukir makna pada air yang menepi. Tuk membuka mata hati.
Sendai, Jan 2005
*****KARYA : ANDY MAYR

   HOBI    : MENULIS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar