FUNGSI, JENIS-JENIS DAN PENGERTIAN RESISTOR
Dalam rangkaian Elektronika, Resistor adalah komponen
elektronik dua kutub yang didesain untuk menahan arus listrik dengan
memproduksi tegangan listrik di antara kedua kutubnya, nilai tegangan
terhadap resistansi berbanding dengan arus yang mengalir, berdasarkan
hukum Ohm:
Fungsi Resistor
Resistor pada umumnya berfungsi sebagai penghambat arus listrik atau sebagai
pengatur dalam membatasi jumlah arus yang mengalir dalam suatu
rangkaian. Dengan adanya resistor menyebabkan arus listrik dapat
disalurkan sesuai dengan kebutuhan. Adapun fungsi resistor secara
lengkap adalah sebagai berikut :
1. Resistor berfungsi sebagai pembagi arus
2. Resistor berfungsi Sebagai pembatas / pengatur arus
3. Resistor berfungsi Sebagai penurun tegangan
4. Resistor berfungsi Sebagai pembagi tegangan
5. Resistor berfungsi Sebagai penghambat aliran arus listrik.
Jenis-Jenis Resistor
Bila dilihat berdasar nilainya, maka komponen ini bisa dibagi menjadi tiga jenis yaitu :
Fixed Resistor yaitu resistor yang memiliki nilai hambatan tetap.
Variable Resistor yaitu resistor yang mempunyai nilai hambatan yang bisa berubah-ubah.
Resistor Non Linier
yaitu resistor yang disebabkan oleh pengaruh / faktor dari lingkungan
seperti cahaya atau suhu akan membuat nilai hambatannya menjadi tidak
linier.
Penandaan Resistor
Resistor
karbon atau metal-film dengan daya 0.25 - 3 watt biasanya menggunakan
pita warna atau gelang warna sebagai penanda nilai resistansinya.
Sedangkan resistor jenis lainya termasuk resistor pasang-permukaan atau
resistor tempel (SMD) ditandai secara numerik jika cukup besar untuk
dapat ditandai, tetapi resistor SMD yang sekarang banyak digunakan
terlalu kecil untuk dapat ditandai maka biasanya dibiarkan polos,
kemasan resistor tersebut biasanya diwarnai dengan warna cokelat muda,
cokelat, biru, atau hijau, meskipun tidak menutup kemungkinan
digunakannya warna lain, seperti merah tua atau abu-abu.
Membaca nilai resistor empat pita
Penandaan
nilai resistor dengan menggunakan empat pita adalah skema kode warna
yang paling sering digunakan. Ini terdiri dari empat pita warna yang
dicetak mengelilingi badan resistor. Dua pita pertama merupakan
informasi dua digit harga resistansi, pita ketiga merupakan pengali
(lebih mudahnya adalah merupakan jumlah nol yang ditambahkan setelah dua
digit resistansi) dan pita keempat merupakan toleransi dari harga
resistansi. Kadang-kadang ditambahkan pita kelima yang menunjukkan
koefisien suhu, tetapi ini harus dibedakan dengan sistem lima warna
sejati yang menggunakan tiga digit resistansi seperti yang diterapkan
pada resistor presisi tinggi seperti jenis metaloxide-film resistor atau
yang biasa disebut dengan resistor metal-film. Sebagai contoh pembacaan nilai sebuah resistor yang memiliki pita warna :
Jingga-Putih-kuning-Perak
Cara membacanya adalah:
pita pertama (Band 1) jingga, mempunyai harga 3
pita kedua (Band 2) putih, mempunyai harga 9, sehingga keduanya dihitung sebagai 39.
Pita ketiga (Multiplier) kuning, mempunyai harga 104 yang berarti menambahkan empat nol dibelakang angka 39 menjadi 390000,
pita
keempat (Tolerance) perak, merupakan kode untuk toleransi ±10%, Secara
keseluruhan skema warna jingga-putih-kuning-perak memberikan nilai
390.000Ω pada keakuratan ±10%. Dibawah ini adalah tabel warna untuk
skema empat warna yang dapat digunakan sebagai acuan.
Membaca nilai resistor lima pita
Penandaan
nilai resistor dengan menggunakan lima pita digunakan pada resistor
presisi tinggi (toleransi 1%, 0.5%, 0.25%, 0.1%). Tiga pita pertama
menunjukkan harga resistansi, pita keempat adalah pengali (Mulitiplier),
dan yang kelima adalah toleransi. Dibawah ini adalah tabel warna untuk
skema lima warna yang dapat digunakan sebagai acuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar